Metode Lean Startup: Prinsip dan Tujuannya untuk Bisnis

May 27, 2023
Lean startup

Lean startup adalah salah satu metode populer dalam membangun sebuah perusahaan startup. Ini pengertian, prinsip, dan manfaatnya.

Lean startup adalah salah satu metode populer dalam membangun sebuah perusahaan startup. Namun demikian, masih banyak yang tidak memahami seperti apa tujuan utama lean startup, prinsip, serta manfaat dari hal tersebut. 

Oleh karena itu sangat penting mengetahui lebih dulu beberapa hal penting terkait metode lean startup. Untuk lebih jelasnya, simak pengertian, prinsip, dan manfaat lean start up pada penjelasan di bawah ini.

Baca Juga: Berbagai Posisi Penting dalam Struktur Organisasi Startup

Apa Itu Lean Startup?

Lean startup (sumber: Freepik)

Lean startup (sumber: Freepik)

Sebelum mengetahui lebih jauh tentang lean startup dan prinsip-prinsipnya, terlebih dahulu sebaiknya pahami apa itu lean startup. 

Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa lean startup adalah salah satu metode dalam membangun perusahaan startup. Metode ini dilakukan dengan menguji sebuah prototipe pada konsumen. Sehingga perusahaan dapat memperoleh feedback dari konsumen terkait sebuah produk.

Melalui metode ini maka perusahaan dapat mengumpulkan sebanyak mungkin masukan. Supaya dapat meningkatkan bisnis yang dikelola menjadi lebih baik sesuai keinginan konsumen. 

Tak cuma itu, metode ini juga memungkinkan perusahaan untuk menciptakan produk yang paling tepat sesuai kebutuhan kebanyakan konsumen pada umumnya.

Baca Juga: 5 Manfaat Modal Ventura dalam Mengembangkan Startup

Manfaat dan Tujuan Utama Lean Startup

Menggunakan metode lean startup sebenarnya memiliki beberapa fungsi dan tujuan. Dimana seluruh tujuan ini bermanfaat bagi perusahaan untuk dapat berkembang lebih baik pada umumnya. 

Pertama, tujuan lean startup adalah untuk memperoleh masukan dari para pengguna. Supaya perusahaan dapat mengetahui apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan dari produk yang diluncurkan. Sehingga nantinya ke depan dapat dilakukan perbaikan terkait hal tersebut.

Tujuan berikutnya dari metode lean startup ini yaitu untuk memastikan seperti apa respon pasar atau konsumen terhadap sebuah produk yang diluncurkan. Supaya bisa melihat apakan produk tersebut cukup berhasil di masyarakat atau tidak. 

Dengan demikian perusahaan dapat memutuskan mana produk yang layak dikembangkan serta mana yang tidak.

Berikutnya, tujuan utama lean startup adalah untuk membantu penentuan rencana bisnis yang optimal. Melalui metode ini maka akan lebih mudah bagi perusahaan memahami mana langkah terbaik yang dipilih dalam mengembangkan usaha. Sehingga nantinya bisa membawa perusahaan ke arah yang lebih baik ke depannya.

Baca Juga: Seed Funding dan Cara Mendapatkan Investor untuk Perusahaan Startup

Prinsip Dasar Lean Startup

Lean startup (sumber: Freepik)

Lean startup (sumber: Freepik)

Bukan hanya memiliki tujuan dan fungsi di atas, metode ini juga memiliki prinsip dasar yang penting. Dalam menjalankan lean startup dibutuhkan prinsip-prinsip yang sesuai. Supaya tujuannya juga dapat diraih dengan baik. 

Di bawah ini merupakan lima prinsip dasar dalam menjalankan metode tersebut, yakni sebagai berikut.

Baca Juga: Apa Itu Strategi Pivot dan Kapan Startup Perlu Melakukannya

1. Tidak Harus Berada di Satu Tempat

Prinsip lean startup pertama yaitu startup bisa saja ada di mana pun, tidak harus berada di satu tempat untuk membangun bisnis tersebut. Jalankan bisnis ini tanpa batasan tempat dan lokasi. Sehingga mampu berkembang lebih baik dan lebih cepat.

2. Bangun, Ukur, dan Pelajari

Prinsip dasar lean startup yang kedua adalah menjaring sebanyak mungkin masukan dari para konsumen yang menggunakan produk secara rutin atau berkala. 

Tentu saja sebuah produk tidak dapat dinilai tanpa memperoleh penilaian dari para penggunanya. Sehingga pengalaman pengguna ini merupakan bagian yang penting dari metode lean startup dalam menjalankan bisnis.

Baca Juga: Apa Itu Etika Bisnis: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

3. Manajemen yang Tepat

Prinsip berikutnya yaitu adanya manajemen yang tepat dalam mengelola startup. Karena pada dasarnya startup merupakan institusi dan bukan sebuah produk, sehingga untuk memastikan institusi ini berjalan dengan baik diperlukan pengelolaan yang sesuai. 

Salah satunya melalui penentuan langkah manajemen yang sesuai. Sehingga nantinya dapat mencapai tujuan awal didirikannya startup itu sendiri.

4. Validated Learning

Tidak hanya menghasilkan produk dan jasa untuk para konsumen. Lebih dari itu, karena startup pada dasarnya merupakan usaha untuk membangun bisnis yang berkelanjutan. Sehingga dari waktu ke waktu harus mampu mengetahui serta mempelajari mana strategi yang paling sesuai dalam usaha tersebut.

5. Fokus pada Inovasi

Lean startup ini pada dasarnya juga berprinsip untuk mengembangkan serta membangun bisnis tanpa batas. Kapan saja dan dimana saja diharapkan bisnis yang dikelola dapat berjalan optimal. Sehingga mampu memberikan hasil sesuai yang diinginkan oleh para pemilik bisnis tersebut. 

Maka dari itu, metode lean startup ini mengedepankan prinsip untuk berfokus pada inovasi dan penciptaan produk yang terbaik serta optimal.

Baca Juga: Manajemen Krisis Perusahaan, Pentingkah untuk Startup?

Fase dalam Lean Start Up

Dalam lean startup, terdapat beberapa fase penting yang harus dipahami. Apalagi sebagian besar yang masih awam akan hal ini kurang mengetahui seperti apa fase tersebut. 

Secara umum, fase yang terdapat di dalam sebuah lean startup meliputi hal berikut ini.

1. Fase Membangun

Pertama, yaitu tahapan membangun atau penciptaan produk maupun jasa yang diberikan pada konsumen. Ini merupakan langkah yang paling awal untuk dilakukan pada saat-saat pertama. Tentukan apa yang akan menjadi produk dari startup yang dijalankan lebih dulu.

Baca Juga: Pengertian Iteration Process dan Pentingnya bagi Startup

2. Fase Mengukur

Fase selanjutnya yaitu mengukur seperti apa keberhasilan produk yang diluncurkan. Dapatkan masukan dari para pengguna untuk mengetahui seberapa berhasil produk dan layanan tersebut. Hal ini membantu untuk mengembangkan bisnis lebih baik ke depannya.

3. Fase Mempelajari

Terakhir, yaitu pelajari setiap data dan informasi yang diterima terkait produk dan layanan di awal. Dari sini dapat membantu untuk lebih siap dalam meluncurkan produk untuk jangka waktu yang lebih lama dan stabil. Tidak hanya itu saja, namun produk juga bisa dikembangkan dengan baik.

Baca Juga: Apa Itu Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn? Ini Perbedaannya

Kesimpulan

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa penggunaan metode lean startup bisa membantu dalam membangun perusahaan startup.

Pengujian prototipe dalam lean startup membantu perusahaan mengetahui respons pasar dan memperoleh masukan dari para pengguna.

Dengan mengetahui hal ini, para pelaku startup bisa mengevaluasi suatu produk sebelum benar-benar dilepas ke pasar dan mengoptimalkan keuntungan.