8 Perbedaan Startup dan UMKM yang Perlu Diketahui

Jun 18, 2023
Differences Between Startups and MSMEs

Startup dan UMKM sama-sama dikenal secara luas dalam dunia bisnis. Meskipun keduanya bisa berasal dari usaha kecil, ternyata ada perbedaan di antara startup dan UMKM.

Biasanya, istilah startup lebih merujuk kepada perusahaan berbasis teknologi, sedangkan UMKM merujuk kepada bisnis skala kecil atau menengah. Lalu apa saja perbedaan di antara keduanya?

Sebelum masuk ke perbedaan UMKM dan startup, tentunya perlu dipahami terlebih dahulu pengertiannya.

Baca Juga: Jenis Startup yang Berkembang di Indonesia

Startup merupakan perusahaan rintisan yang mengembangkan suatu produk baik produk fisik ataupun jasa/layanan. Dibandingkan perusahaan konvensional, startup cenderung lebih mudah mendapatkan pendanaan karena memiliki potensi besar untuk mempengaruhi kegiatan ekonomi. Startup mengandalkan investor atau venture capital untuk mendapatkan pendanaan yang digunakan untuk keperluan operasional sampai pengembangan produk dan penambahan karyawan.

Selanjutnya, kita juga perlu memahami apa itu UMKM. Menurut UU Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah, UMKM merupakan bisnis yang dijalankan individu, rumah tangga, atau badan usaha ukuran kecil. Penggolongan UMKM dilakukan dengan batasan omzet per tahun, jumlah kekayaan atau aset, dan jumlah karyawan.

Setelah memahami sekilas pengertian startup dan UMKM, kini kita akan mempelajari perbedaannya dari berbagai aspek. Berikut sejumlah perbedaan startup dan UMKM.

Baca Juga: Apa Itu Strategi Pivot dan Kapan Startup Perlu Melakukannya

1. Ide

Perbedaan startup dan UMKM

Perbedaan startup dan UMKM

Hal yang mendasari didirikannya startup dan UMKM sudah sejak awal berbeda. Startup biasanya muncul membawa ide yang sama sekali baru dan mendobrak pola konvensional yang ada di masyarakat, contohnya ojek online.

Ide-ide dalam pendirian startup lebih bersifat eksperimental. Sementara itu, UMKM biasanya didirikan dengan tujuan mencari keuntungan, sehingga risiko bisnisnya lebih rendah dibandingkan dengan startup.

Karena itu, produk atau layanan yang ditawarkan UMKM umumnya mirip atau sama dengan saingannya, misalnya restoran, salon, usaha kuliner rumahan, dan lain-lain.

Baca Juga: 11 Faktor Penyebab Startup Gagal yang Harus Dihindari

2. Jangkauan bisnis

Beda startup dan UMKM berikutnya adalah dari segi jangkauan bisnis. Jangkauan bisnis startup tidak terbatas dan selalu berfokus pada pengembangan. Target yang dipasang pun sangat tinggi, tidak berhenti di level lokal melainkan sampai level internasional.

Sementara itu, UMKM bergerak pada skala dan jangkauan yang lebih kecil. Biasanya, UMKM bertumbuh dari skala lokal. Seiring perkembangan bisnis, ada yang mampu memperluas skala bisnisnya sampai ke level nasional, tetapi membutuhkan waktu yang tidak sebentar karena akses permodalannya juga berbeda dengan startup.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud Stealth Mode pada Startup?

3. Visi

Dalam hal visi, startup dan UMKM berbeda jauh. Founder startup memiliki kecenderungan untuk “menguasai dunia”.

Dalam hal ini, artinya mereka ingin menggebrak hal-hal yang umum di masyarakat hingga industri tempatnya bergerak. Sementara itu, UMKM dibangun dengan visi menyejahterakan masyarakat di lingkungan sekitar.

Visi akhirnya ialah tetap bertahan dan berjualan. Karena itulah, UMKM selalu mencari jalan dan peluang untuk menjaga keberlangsungan bisnisnya.

Di sisi lain, startup merupakan sebuah kondisi yang bersifat sementara karena memiliki tujuan yang lebih besar dalam membesarkan bisnisnya. Biasanya, tujuan akhir startup adalah mendapatkan pendanaan melalui Initial Public Offering (IPO).

Baca Juga: Cara Membuat Business Plan untuk Startup

4. Keuntungan

Seberapa cepat balik modal dan seberapa cepat keuntungan bisa didapatkan? Pertanyaan ini jika diajukan ke startup dan UMKM akan menghasilkan jawaban yang berbeda.

Keuntungan UMKM bisa didapatkan secepat mungkin, bahkan pada hari pertama buka. Sebab, memang UMKM berfokus untuk menghasilkan keuntungan.

Sedangkan, pada startup, keuntungan bisa jadi baru didapatkan setelah bisnis berjalan berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Tujuan pertamanya adalah membuat produk yang disukai konsumen dan merebut pasar.

Setelah tujuan tersebut tercapai, barulah keuntungan perusahaan bisa mencapai miliaran bahkan triliunan rupiah. Karena itu, ada istilah “bakar uang” dalam startup.

Pada fase tersebut, startup tengah mengejar pertumbuhan. Baru setelah itu startup masuk ke fase mencari keuntungan.

Baca Juga: Apa Itu Usaha Kecil Menengah (UKM), Kriteria, dan Tips Bisnisnya

5. Pendanaan

Perbedaan startup dan UMKM

Perbedaan startup dan UMKM

Perbedaan yang sangat mencolok dan umum diketahui di antara startup dan UMKM adalah pada pendanaannya. UMKM kerap dimodali dari kantong sendiri atau disokong dari kerabat terdekat hingga pinjaman bank.

Sementara itu, startup, meskipun awalnya juga sering memakai modal dari pendirinya sendiri, akan selalu mencari peluang pendanaan dari investor. Pada akhirnya, startup ingin mendapatkan pendanaan dari publik melalui IPO.

Baca juga: Cara Membangun Perusahaan Startup yang Sukses

6. Teknologi

Dalam hal teknologi, UMKM tidak memerlukan teknologi khusus atau menggunakan teknologi secara signifikan dalam operasional sehari-hari. Biasanya, teknologi yang digunakan seputar marketing dan akuntansi.

Pada startup, teknologi adalah salah satu fondasi bahkan bisa jadi produk utama. Apabila produk utamanya bukan teknologi, startup tetap membutuhkannya untuk mencapai pertumbuhan bisnis dengan cepat.

7. Umur dan daya tahan

Melansir dari apiumhub.com, 32% UMKM akan mati di tiga tahun pertama. Sementara itu, pada startup, angkanya lebih besar, mencapai 92% yang mati di tiga tahun pertama.

Baca Juga: Pengertian Founder Startup dan Perannya dalam Perusahaan

8. Exit Strategy

Di startup yang sebagian besar dibiayai investor, tentu ada tanggung jawab yang wajib ditunaikan. Para investor ini tentunya menginginkan keuntungan. Agar investor tertarik untuk menyuntikkan dana, startup harus memiliki exit strategy, yaitu rencana untuk investor yang berkaitan dengan pencairan investasi mereka.

Sementara itu, UMKM tidak perlu berpikir soal exit strategy karena tidak memiliki investor. Yang bisa dilakukan hanya membuatnya menjadi bisnis keluarga atau menjual bisnis ke pihak lain.

Nah, itu dia delapan perbedaan yang ada di antara startup dan UMKM. Ternyata, cukup banyak ya perbedaan di antara keduanya. Jadi, sekarang sudah bisa membedakan, kan, mana yang startup dan mana yang UMKM?