7 Jenis Segmentasi Pasar dalam Bisnis dan Contohnya

Sep 15, 2023
Jenis segmentasi pasar

Dalam berbisnis, seseorang tidak dapat menyasar semua kalangan karena akan menyebabkan kebingungan dalam menyediakan produk. Karena itulah, pada saat berbisnis dibutuhkan segmentasi pasar sejak awal.

Segmentasi pasar sendiri merupakan kategorisasi calon konsumen berdasarkan perbedaan jenis kelamin, usia, tempat tinggal, pekerjaan, budaya, dan masih banyak lagi. Masing-masing karakteristik yang dimiliki pelanggan membedakan kebutuhan mereka akan sebuah produk.

Dari sebuah kelompok masyarakat yang heterogen, segmentasi pasar memisahkannya menjadi kelompok yang homogen. Dengan adanya segmentasi pasar, pemasaran pun akan lebih mudah dilakukan.

Baca Juga: Apa Itu Segmentasi Pasar, Jenis, dan Cara Menentukannya

Lalu apa saja jenis-jenis segmentasi pasar? Berikut informasi selengkapnya.

1. Segmentasi Demografis

Segmentasi pasar yang paling umum digunakan adalah segmentasi demografis. Segmentasi ini membagi pasar menjadi kelompok-kelompok berdasarkan variabel demografis, seperti usia, jenis kelamin, penghasilan, pekerjaan, agama, ras, dan kelas sosial.

Contohnya, sebuah produk minuman ion menyasar calon konsumen usia 15 – 35 tahun, laki-laki dan perempuan dengan harga yang terjangkau sehingga dapat menyasar kelompok pelajar hingga pekerja.

Contoh lain misalnya sebuah produk pakaian yang menyasar perempuan berhijab usia 21-40 tahun dengan penghasilan > Rp5 juta/bulan dan kelas sosial menengah.

2. Segmentasi Geografis

Jenis segmentasi pasar

Jenis segmentasi pasar

Yang kedua adalah segmentasi geografis yang membagi target pasar berdasarkan tempat tinggal. Lokasi tempat tinggal ini dapat dilihat dari cakupan yang paling besar, yaitu negara, kemudian mengecil ke provinsi, kota/kabupaten, hingga kompleks tertentu.

Selain itu, segmentasi geografis juga bisa dibagi berdasarkan iklim atau cakupan wilayah lainnya. Bisnis yang menerapkan segmentasi geografis biasanya produknya akan menyesuaikan selera lokal.

Contoh penerapannya adalah pada smartphone gaming, di mana smartphone tersebut cenderung dipasarkan di negara yang penduduknya rata-rata berasal dari kelas menengah ke atas dan terbatas di kota-kota besar.

3. Segmentasi Psikografis

Segmentasi psikografis membagi target pasar berdasarkan gaya hidup (gaya hidup mewah, pesta di akhir pekan, gaya hidup sederhana, membeli/memasak makanan sendiri); kepribadian (introvert/ekstrovert); ketertarikan (hobi, kebiasaan saat menghabiskan waktu luang); opini, sikap, kepercayaan (pemahaman politik dan perspektif terhadap berbagai hal di dunia), dan nilai (baik buruk).

Contoh segmentasi psikografis dilakukan oleh salah satu merk franchise kopi ternama di dunia, yaitu Starbucks. Starbucks menyasar orang-orang yang mengikuti perkembangan tren terkini.

Baca juga: Kenali Apa Itu Bisnis FnB dan Peluangnya di Indonesia

4. Segmentasi Sosiokultural

Segmentasi ini diterapkan berdasarkan kondisi sosial dan budaya sebuah kelompok. Pada umumnya, segmentasi sosiokultural dibagi menjadi beberapa variabel, mulai dari kelas sosial, daur hidup keluarga, budaya dan sub-budaya, lintas budaya atau pemasaran global.

5. Segmentasi Perilaku

Jenis segmentasi pasar

Jenis segmentasi pasar

Selanjutnya segmentasi perilaku yang mengkategorikan pasar berdasarkan perilaku konsumen terhadap suatu jenis bisnis. Variabelnya juga ada bermacam-macam, mulai dari sikap, reaksi, kebiasaan, hingga penggunaan produk oleh konsumen.

Semua variabel itu berkaitan dengan pengambilan keputusan konsumen. Dari segmentasi perilaku, pebisnis dapat mengembangkan strategi pemasaran dengan membangun brand loyalty konsumen. Contoh sederhana dari segmentasi perilaku ini dilakukan oleh penjual bubur di pagi hari yang melihat kebiasaan orang-orang bekerja yang tidak sempat memasak sarapan sendiri.

Baca Juga: Apa Itu Usaha Kecil Menengah (UKM), Kriteria, dan Tips Bisnisnya

6. Segmentasi Benefit

Segmentasi benefit mengelompokkan calon konsumen berdasarkan manfaat atau keuntungan yang dicari dari sebuah produk. Produk yang dicari pada umumnya adalah yang paling memberikan manfaat bagi calon konsumen.

Manfaat yang dicari pun bermacam-macam dari berbagai aspek, misalnya fungsi, nilai uang, manfaat sosial, emosi yang timbul saat memiliki produk, dan lain-lain. Oleh karena itu, brand sebaiknya memahami betul manfaat apa yang dicari oleh target pasarnya agar bisa menyasar dengan tepat.

Contoh dari segmentasi benefit misalnya produk kosmetik yang mengeluarkan bedak dengan kemasan compact sehingga mudah dibawa ke mana saja.

7. Segmentasi Waktu Khusus

Terakhir, segmentasi waktu khusus yang mengelompokkan konsumen berdasarkan waktu belanja yang musiman. Contoh paling mudah adalah waktu puasa Ramadan di mana biasanya muncul pedagang musiman yang menjual kurma, kue kering, dan pakaian untuk lebaran.

Itu dia berbagai jenis segmentasi pasar dan contohnya. Sebelum memulai bisnis, sebaiknya segmentasi pasar sudah ditentukan terlebih dahulu agar lebih jelas ke mana arah produk dikembangkan, bagaimana strategi pemasarannya, dan juga lebih mudah dalam menentukan harga jual.