Kenali Jenis-Jenis Aset dan Contohnya

Jun 2, 2023
jenis aset

Saat mendengar kata aset, mungkin hal pertama yang muncul dalam benak kita adalah sesuatu yang berharga seperti tanah, rumah, kendaraan, dan lain-lain. Pada dasarnya, pengertian aset adalah apa saja yang bernilai atau sumber daya yang bernilai yang dapat diubah menjadi uang tunai atau manfaat di masa depan. Individu, perusahaan, dan pemerintah memiliki aset.

Aset pribadi adalah hal-hal yang bernilai sekarang atau yang akan datang yang dimiliki oleh seorang individu atau rumah tangga. Umumnya, aset pribadi dapat mencakup sertifikat deposito, giro, dan tabungan, rekening pasar uang, uang tunai fisik, tanah dan struktur apa pun yang melekat secara permanen padanya, properti pribadi seperti perahu, barang koleksi, perabot rumah tangga, perhiasan, kendaraan, investasi seperti anuitas, obligasi, nilai tunai polis asuransi jiwa, reksa dana, saham, dan lain-lain.

Bagi perusahaan, aset adalah sesuatu yang bernilai yang menopang produksi dan pertumbuhan, dapat menghasilkan pendapatan, atau perusahaan mungkin mendapat manfaat dari memiliki atau menggunakan aset tersebut. Dalam hal bisnis, aset dapat mencakup mesin, properti, bahan mentah, dan inventaris, serta aset tak berwujud seperti paten, royalti, dan kekayaan intelektual lainnya.

Neraca mencantumkan aset perusahaan dan menunjukkan bagaimana aset tersebut dibiayai, baik melalui utang atau melalui penerbitan ekuitas. Neraca dapat memberikan gambaran tentang baik buruknya manajemen perusahaan dalam menggunakan sumber daya yang dimiliki. Ada dua jenis aset pada neraca biasa.

Baca Juga: Apa Itu Due Diligence, Jenis, dan Prosesnya

Jenis aset

Jenis aset (sumber: Freepik)

Aset adalah kunci untuk menentukan kekayaan bersih. Cara sederhana untuk menghitung kekayaan bersih adalah dengan mengurangi kewajiban seperti utang, dari aset atau apa yang kita miliki. Selain itu, pemberi pinjaman dapat mempertimbangkan berapa banyak aset kita sebagai dasar untuk menyetujui pinjaman, dan bahkan dapat digunakan sebagai jaminan.

Oleh sebab itu, melacak aset adalah bagian penting dalam menjalankan bisnis, juga bagi individu dan organisasi untuk menginventarisasinya. Jika ingin melindungi diri sendiri atau bisnis, kita perlu mengetahui aset apa yang kita miliki dan berapa nilainya agar dapat diasuransikan. Ada dua cara umum untuk menentukan nilai aset yaitu metode biaya dan metode nilai pasar.

Metode biaya adalah cara sederhana untuk menilai suatu aset karena menggunakan harga beli aslinya. Namun, nilai pasar, atau metode mark to market, dapat menjadi cara yang lebih akurat untuk menentukan nilai aset karena dapat menurun atau meningkat dari harga beli asli dari waktu ke waktu. Metode ini mendasarkan nilai pada harga yang akan dijual suatu aset di pasar terbuka.

Baca Juga: Pengertian Merger, Jenis, dan Kenapa Perusahaan Melakukannya

Jenis-Jenis Aset

Jenis aset

Jenis aset (sumber: Freepik)

Secara umum, aset yang dimiliki sebuah bisnis diklasifikasikan menjadi tiga macam yakni berdasarkan konvertibilitas, keberadaan fisik, dan penggunaan.

Konvertibilitas

Konvertibilitas mengacu pada seberapa mudah untuk mengubah aset yang dimiliki menjadi uang tunai. Berdasarkan kemampuan pertukarannya, aset dibagi menjadi dua jenis yakni aset lancar dan tetap.

  • Aset lancar

    Aset lancar adalah barang-barang yang saat ini menjadi uang tunai atau diharapkan akan berubah menjadi uang tunai dalam waktu satu tahun atau satu siklus operasi. Aset lancar ini digunakan untuk membiayai operasional perusahaan dan investasi sehari-hari.

    Aset lancar meliputi kas dan setara kas seperti utang negara, sertifikat deposito, dan uang tunai; surat berharga seperti surat utang atau ekuitas yang likuid; piutang atau uang yang terutang oleh pelanggan yang harus dibayar dalam jangka pendek; dan persediaan yakni barang yang tersedia untuk dijual atau bahan baku.

  • Aset tetap

    Aset tetap adalah aset jangka panjang atau aset tetap berwujud yang diperoleh untuk menjalankan bisnis perusahaan dengan umur lebih dari satu tahun. Aset tetap berwujud adalah aset yang memiliki wujud fisik dan dicatat di neraca dan dicatat sebagai aset tetap (PP&E).

    Dua perbedaan utama dengan aset lancar adalah aset tetap tidak dapat dengan mudah dikonversi menjadi uang tunai untuk memenuhi biaya operasional atau investasi jangka pendek. Contoh aset tetap dapat mencakup tanah, bangunan, kendaraan, kapal, pesawat terbang, peralatan, mesin, perangkat keras komputer, telepon seluler, dan peralatan lainnya.

Baca Juga: Apa Itu Akuisisi dalam Bisnis? Ini Pengertiannya

Keberadaan fisik

Jika melihat dari keberadaan fisik, aset biasanya dikategorikan sebagai berwujud dan tidak berwujud.

  • Aset berwujud

    Aset berwujud ada dalam bentuk fisik. Aset ini biasanya termasuk uang tunai, investasi, tanah, bangunan, inventaris, mobil, truk, kapal, atau barang berharga lainnya.

  • Aset tidak berwujud

    Seperti namanya, aset tidak berwujud adalah aset yang tidak memiliki bentuk fisik. Mereka termasuk item seperti nama merek, jaringan distribusi, paten, proses dan metodologi kepemilikan, serta hak cipta.

Aset lancar dan aset tetap biasanya masuk dalam kategori aset berwujud. Aset tidak berwujud tidak muncul di neraca tetapi, tergantung pada bisnisnya, aset tersebut mungkin merupakan bagian penting dari nilai aset bisnis.

Klasifikasi aset sebagai berwujud atau tidak berwujud tidak selalu merupakan proses yang mudah. Misalnya, aturan akuntansi khusus pada industri minyak dan gas yang mengklasifikasikan cadangan minyak bumi sebagai berwujud atau tidak berwujud, tergantung pada tahapan pengembangannya.

Baca Juga: Apa Itu Unicorn, Decacorn, dan Hectocorn? Ini Perbedaannya

Aset berdasarkan penggunaan

Aset yang diklasifikasikan berdasarkan penggunaannya, biasanya dikategorikan sebagai aset operasional dan non-operasional.

  • Aset operasinal

    Aset operasional adalah aset yang diperlukan dalam operasi bisnis sehari-hari, seperti uang tunai, stok, bangunan, mesin, peralatan, hak cipta, dan paten.

  • Aset non-operasional

    Aset non-operasional adalah aset yang dapat menghasilkan pendapatan tetapi tidak diperlukan untuk menjalankan bisnis. Aset ini termasuk investasi jangka pendek, properti dan tanah kosong, dan pendapatan bunga.

Itulah sedikit penjelasan tentang aset dan jenis-jenisnya. Semoga artikel ini dapat menambah wawasanmu.