Perbedaan Startup dan Corporate yang Perlu Diketahui

Apr 15, 2023
Perbedaan Startup dan Corporate yang Perlu Diketahui

Mengenal perbedaan antara startup dan perusahaan korporat merupakan hal penting bagi mereka yang tertarik dalam dunia bisnis. Startup seringkali dihubungkan dengan inovasi, kecepatan, dan fleksibilitas, sementara perusahaan korporat lebih dikenal dengan stabilitas, struktur, dan skala besar. 

Artikel ini akan mengulas secara komprehensif perbedaan kunci antara kedua entitas ini, termasuk budaya kerja, model bisnis, pendanaan, dan jalur karier, memberikan wawasan yang penting bagi para pengusaha dan profesional yang ingin memahami dinamika di balik dua jenis organisasi ini.

1. Tempat Kerja

Secara umum, perusahaan korporat cenderung memilih gedung perkantoran yang dilengkapi dengan sistem sekat atau cubicle di dalamnya. Setiap karyawan akan memiliki sekat pribadinya sebagai tempat kerja sehari-hari, sementara ruangan karyawan dan atasan biasanya terpisah.

Di sisi lain, perusahaan startup biasanya memilih untuk bekerja di coworking space atau ruang terbuka. Tidak ada sekat atau cubicle yang memisahkan antara karyawan satu dengan yang lainnya. 

Dalam hal ini, perusahaan startup berharap bahwa lingkungan kerja seperti ini dapat meningkatkan komunikasi yang lebih efektif di antara karyawan.

2. Jam Kerja

Umumnya, perusahaan korporat menerapkan jadwal kerja yang lebih ketat, seperti jam 9-5 atau pukul 09.00-17.00. Jika ada karyawan yang terlambat, ada kemungkinan ia akan menghadapi konsekuensi seperti pemotongan gaji dan sanksi lainnya.

Di sisi lain, perusahaan startup memiliki fleksibilitas jam kerja yang lebih tinggi dibandingkan perusahaan korporat. Sebagai contoh, karyawan dapat memulai jam kerja antara pukul 08.00-10.00 dan mengakhiri antara pukul 17.00-19.00. 

Yang terpenting adalah memenuhi durasi kerja yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

3. Pakaian Kerja

Tidak semua perusahaan startup dan korporat menerapkan perbedaan ini. Namun, pada umumnya, perusahaan korporat memiliki kebijakan berpakaian formal bagi karyawannya, seperti memakai kemeja, celana bahan, blouse, dan sejenisnya.

Di sisi lain, perusahaan startup cenderung memberikan kebebasan berpakaian bagi karyawan. Biasanya, karyawan di startup diperbolehkan mengenakan kaus oblong sebagai pakaian kerja.

4. Cara Kerja

Selain ketiga perbedaan di atas, ada lagi perbedaan yang cukup mencolok antara perusahaan startup dan korporat, terutama dalam hal metode kerja yang digunakan. Pada umumnya, perusahaan startup tidak menerapkan hirarki yang ketat antara karyawan dan atasan, termasuk CEO-nya.

Seorang karyawan dapat dengan mudah berkomunikasi dengan rekan kerja dan atasan mereka. Selain itu, karyawan startup juga dapat bekerja sama dengan departemen atau divisi lain, memberikan peluang untuk belajar hal-hal baru.

Namun, cara kerja yang demikian dapat menyebabkan kurangnya fokus pada tugas yang sedang dijalankan. Di sisi lain, perusahaan korporat umumnya memiliki struktur dan pendekatan yang lebih formal.

Karena jumlah karyawan yang banyak, tidak jarang jika para karyawan tidak saling mengenal satu sama lain.

5. Gaji dan Tunjangan

Perbedaan antara perusahaan startup dan korporat juga dapat terlihat dalam hal gaji dan tunjangan. Perusahaan korporat umumnya memiliki kebijakan yang jelas mengenai gaji, tunjangan, bonus, dan kenaikan gaji.

Lembur karyawan biasanya dibayar sesuai dengan tarif yang ditentukan. Selain itu, bonus diberikan jika karyawan mencapai target tertentu. Di sisi lain, gaji di perusahaan startup sangat bervariasi. 

Startup yang telah mencapai tingkat keberhasilan yang tinggi, seperti unicorn atau decacorn, mungkin menawarkan standar gaji yang tinggi. Namun, bagi startup yang masih baru, gaji karyawan baru cenderung tidak jauh berbeda dengan upah minimum provinsi (UMP).

Bonus dan tunjangan juga tidak selalu diberikan kepada karyawan startup. Hal ini disebabkan oleh ketidakstabilan pendanaan yang sering dialami oleh perusahaan rintisan.

6. Budaya kerja

Adanya dasar hukum dan aturan yang jelas dalam korporat mencerminkan keberadaan perusahaan ini yang memiliki budaya yang relatif kaku, dengan hirarki jabatan dan jalur birokrasi yang jelas.

Dampaknya dapat terlihat dalam sosialisasi di perusahaan, di mana terdapat hierarki yang umumnya dihormati dengan penuh penghormatan junior kepada senior, serta adanya perilaku yang patuh dan hormat terhadap atasan. Situasi ini seringkali mengarah pada tingkat individualisme yang tinggi di antara para pekerja.

Sebaliknya, startup cenderung jauh lebih fleksibel dengan hirarki jabatan yang tampak kurang terlihat, meskipun struktur tetap ada. Batasan antara jabatan menjadi lebih tipis, sehingga hubungan antara atasan dan bawahan terasa lebih informal dan santai. Namun, dalam situasi tertentu, hal ini dapat menyebabkan konflik antara atasan dan bawahan yang sering terjadi.

7. Jenjang Karier

Perbedaan terakhir antara startup dan korporat terletak pada jalur karier. Perusahaan korporat umumnya menawarkan jalur karier yang lebih terstruktur daripada startup. Namun, persaingan untuk naik jabatan tetaplah tidak mudah.

Di sisi lain, perusahaan startup belum dapat menjamin kejelasan jalur karier. Karena startup masih dalam tahap pengembangan, ada kemungkinan terjadinya penyesuaian struktur perusahaan yang beragam.

Memahami perbedaan antara startup dan perusahaan korporat adalah kunci untuk mengembangkan strategi bisnis yang tepat dan membuat keputusan yang bijaksana. Meskipun keduanya memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing, penting bagi para pengusaha dan profesional untuk mengakui bahwa tidak ada satu model yang lebih baik dari yang lain. 

Keputusan untuk memilih antara menjadi bagian dari startup yang bergerak cepat atau perusahaan korporat yang mapan harus didasarkan pada visi, tujuan, dan nilai pribadi. Dengan pemahaman yang baik tentang perbedaan ini, kita dapat mengambil langkah yang lebih percaya diri dalam menjelajahi dunia bisnis yang beragam dan penuh potensi.