Apa Itu ESG? Ini Pengertian dan Pentingnya bagi Perusahaan

Jun 25, 2023
Understanding ESG and Its Importance for Companies

Dalam mengembangkan bisnis, perusahaan kerap menarik investasi. Dana investasi yang masuk kemudian digunakan untuk berbagai keperluan, mulai dari membangun cabang baru, menambah infrastruktur perusahaan seperti gudang dan pabrik, hingga menambah karyawan.

Sekilas, terlihat bahwa investasi berdampak positif bagi perusahaan. Namun, di balik pertumbuhan dan perkembangan sebuah perusahaan, ada risiko yang muncul yaitu dampak investasi terhadap tata kelola lingkungan dan sosial yang terlibat dengan proyek perusahaan tersebut.

Di sinilah ESG muncul sebagai standar baru dalam investasi bisnis. Pernahkah Anda mendengar istilah ESG sebelumnya? Apa saja manfaatnya bagi perusahaan? Bagaimana penerapan ESG di indonesia dan berbagai negara lainnya? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.

Baca Juga: Jenis-Jenis Bisnis yang Harus Anda Tahu

Apa Itu ESG?

Apa Itu ESG?

Apa Itu ESG? (sumber: freepik)

ESG adalah singkatan dari Environmental Social Governance. ESG adalah standar atau pedoman bagi perusahaan dalam menjalankan prosedur investasi. Ada tiga kriteria utama dalam ESG, yaitu hubungan perusahaan dengan lingkungan (Environment), masyarakat (Social), dan juga manajemen yang transparan (Governance).

Tujuan ESG adalah untuk mengukur dampak sosial dan keberlanjutan dari investasi yang dilakukan perusahaan. Perusahaan yang memenuhi standar ESG tentu akan mengintegrasikan ketiga kriteria tersebut dalam berbisnis dan investasi. ESG juga kemudian diterapkan saat implementasi kebijakan.

ESG kini semakin populer digunakan oleh para investor, mulai dari tingkat regional hingga global. Pada awalnya, ESG muncul dari desakan untuk menciptakan pembangunan ekonomi berkelanjutan. Pihak perusahaan swasta meresponnya dalam bentuk pedoman dan standar yang dianggap mampu untuk menjadi solusi dalam hal tersebut.

Pada penerapan ESG di Indonesia, ESG diperkenalkan salah satunya sebagai Keuangan Berkelanjutan (Sustainable Finance) dalam industri perbankan. Sejak ada ESG, perusahaan menggunakan standar tersebut sebagai salah satu bahan pertimbangan saat hendak mengambil keputusan yang berkaitan dengan investasi. Sebaliknya, investor juga akan mempertimbangkan perusahaan yang menerapkan ESG sebelum menyuntikkan dananya.

ESG juga memiliki sejumlah istilah lain dengan makna yang sama, di antaranya ESCG (Environmental, Social, and Corporate Governance), RBC (Responsible Business Conduct), CSV (Co-Shared Value), dan Impact Investing.

Sekilas, pengertian ESG mirip dengan CSR (Corporate Social Responsibility). Meskipun begitu, sebenarnya ESG dan CSR berbeda secara prinsip maupun tujuan. CSR lebih merupakan tanggung jawab sosial yang tidak berkaitan dengan operasional perusahaan sejak awal, melainkan semacam utang moral terhadap dampak negatif yang telah ditimbulkan terhadap lingkungan dan masyarakat. Sementara itu, ESG diterapkan sebagai konsep sejak awal hingga akhir proses bisnis, termasuk operasional.

Baca Juga: Apa Itu Etika Bisnis: Pengertian, Manfaat, dan Contohnya

Kriteria ESG

Setelah mengetahui apa arti ESG dan kepanjangannya, perlu diketahui juga apa saja kriterianya. Seperti yang telah disebutkan di atas, ada tiga kriteria dalam ESG, yaitu Environment, Social, dan Governance. Ketiga kriteria ini wajib dipenuhi agar perusahaan lebih terarah dalam menjalankan proses investasi. Lalu, apa saja arti dari masing-masing kriteria tersebut? Simak penjelasan di bawah ini.

1. Environment (Lingkungan)

Kriteria pertama yang harus dipenuhi dalam penerapan ESG adalah Environment atau lingkungan. Artinya, perusahaan harus selalu menyadari dampak kegiatannya terhadap lingkungan.

Pada intinya, kriteria pertama berfokus kepada bagaimana aktivitas perusahaan dapat dilakukan dengan cara yang ramah lingkungan. Misalnya, limbah tidak boleh mencemari lingkungan sekitar pabrik. Produk yang dihasilkan juga tidak merusak lingkungan. Contoh lainnya, perusahaan tidak menggunakan hewan sebagai bagian dari uji coba dan tidak menyakiti hewan dalam proses produksi. Hal ini berlaku paling banyak untuk perusahaan makanan dan kosmetik.

Tak hanya itu, dalam menjalankan operasionalnya, perusahaan juga bisa memilih untuk menggunakan energi ramah lingkungan seperti panel surya sebagai tenaga pembangkit listrik. Komitmen perusahaan untuk menerapkan kriteria Environment dari ESG pada gilirannya akan kembali dalam bentuk keuntungan bagi perusahaan.

2. Social (Sosial/Masyarakat)

Kriteria berikutnya ialah Social. Artinya, dari segi sosial, perusahaan mampu menjalin hubungan sosial dengan masyarakat terdampak serta institusi yang berkaitan dengan perusahaan. Hal ini juga mencakup hubungan perusahaan dengan karyawannya, serta konsumen, klien, dan komunitas.

Bagaimana perusahaan memposisikan diri di tengah lingkungan sosial akan sangat berdampak pada citra perusahaan, bahkan bisa juga berpengaruh terhadap keuntungan finansial yang diperoleh.

Contohnya, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang energi rutin melaksanakan inspeksi terkait keselamatan kerja karyawan. Perusahaan juga harus aware dengan isu-isu seputar ketenagakerjaan agar dapat menjembatani keinginan karyawan dan mempertemukannya dengan kepentingan perusahaan.

3. Governance (Tata Kelola)

Terakhir Governance atau tata kelola perusahaan yang tidak kalah penting dalam ESG. Tata kelola perusahaan mencakup cara perusahaan membangun dan mengelola bisnis melalui struktur organisasi yang baik dan kepemimpinan yang berkualitas.

Sejumlah aspek yang perlu diperhatikan dalam kriteria ini adalah kebijakan perusahaan, standar perusahaan, budaya, penyingkapan, informasi, proses audit dan kepatuhan.

Tata kelola yang baik ini harus diterapkan di seluruh divisi atau departemen dalam suatu perusahaan. Contohnya, saat pengambilan keputusan penting yang menyangkut semua bidang, pimpinan dapat mengambil jalan tengah melalui kebijakan yang adil bagi semua pihak dan tidak berpotensi menimbulkan konflik kepentingan. Contoh lainnya, pengelolaan keuangan yang transparan di perusahaan.

Baca Juga: Apa Itu Proposal Bisnis? Ini Pengertian dan Manfaatnya

Tujuan dari Implementasi ESG

Tujuan dari Implementasi ESG

Tujuan dari Implementasi ESG di Indonesia dan secara umum (sumber: freepik)

Setelah memahami apa itu ESG dan kriteria-kriterianya, kini saatnya berlanjut ke tujuan dari implementasi ESG. Dari penjelasan sebelumnya, sekilas dapat disimpulkan bahwa ESG bertujuan untuk menjadikan perusahaan bukan hanya sebuah usaha yang mencari profit sebanyak-banyaknya, tetapi juga bermanfaat bagi lingkungan sekitar.

Apakah pentingnya ESG hanya itu saja? Tentu saja tidak. Simak beberapa tujuan implementasi ESG berikut ini!

1. Memperluas potensi pasar

Salah satu manfaat ESG bagi perusahaan adalah memperluas potensi pasar. Jika perusahaan telah memiliki reputasi sosial yang baik yang merupakan hasil dari penerapan ESG, khususnya kriteria Social, maka secara otomatis perusahaan akan diingat oleh masyarakat luas. Oleh karena itu, ketika mengadakan sebuah acara, perusahaan juga akan dapat dengan mudah menjangkau komunitas atau pasar baru untuk produk yang dipasarkan.

2. Merebut preferensi konsumen

Kriteria ESG dapat menjadi pertimbangan khusus bagi konsumen saat memilih produk. Saat ini, banyak konsumen yang sudah mau mencari tahu sumber produk yang digunakannya sejak pra-produksi hingga pascaproduksi. Misalnya, bahan baku dan uji coba yang dilakukan saat menciptakan produk hingga proses pengolahan limbah kemasannya.

Karena itulah, produk yang ramah lingkungan kini lebih banyak dipilih oleh para konsumen.

3. Menghemat biaya operasional

Penerapan ESG juga dapat membantu perusahaan lebih efisien dalam mengalokasikan dan mengelola dana. Misalnya, dalam hal penggunaan bahan baku, perusahaan yang menerapkan ESG lebih memperhatikan dampak lingkungan yang ditimbulkan, sehingga mampu memaksimalkan penggunaan dan meminimalisir limbah.

4. Meningkatkan performa manajemen perusahaan

Dalam hal tata kelola atau Governance, pengelolaan yang baik dapat meningkatkan performa manajemen perusahaan. Misalnya, saat perusahaan memperhatikan kesejahteraan karyawan, maka karyawan pun akan cenderung lebih produktif sehingga kinerja perusahaan semakin maksimal.

5. Meningkatkan kredibilitas perusahaan

Kesuksesan perusahaan menerapkan ESG juga akan membawa perubahan positif dalam hal kredibilitas. Di mata investor, nilai perusahaan jelas menjadi lebih tinggi dinilai dari setidaknya tiga kriteria ESG.

Jadi, peluang untuk mendapatkan investasi pun semakin besar.

Demikian sejumlah hal yang perlu diketahui tentang ESG. Secara umum, dapat disimpulkan bahwa perusahaan yang menerapkan ESG akan mendapatkan banyak manfaat, baik dari aspek internal maupun eksternal.

 

*

ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC) akan menyelenggarakan sideline events dari ASEAN Business and Investment Summit atau ABIS 2023. Acara ini bertujuan untuk memberdayakan dan menginspirasi komunitas bisnis di ASEAN yang dibungkus dalam semangat Centrality, Innovation, dan Inclusivity.

Pada acara ini pula, terdapat berbagai kesempatan unik untuk berinteraksi dengan para pemimpin visioner yang mampu membentuk masa depan ASEAN dan dunia.

Silakan kunjungi laman kami untuk detail dan pendaftaran ABIS 2023.